- Bayi kencing setidaknya 6-8 kali dalam 24 jam dan warnanya jernih sampai kuning muda
- Bayi sering buang air besar berwarna kekuningan “berbiji”
- ASI yang banyak dapat merembes melalui puting
- Sebelum menyusui payudara terasa tegang
- Bayi tampak puas, sewaktu – waktu merasa lapar, bangun dan tidur cukup. Bayi yang selalu tidur bukan pertanda baik.
- Bayi setidaknya menyusu sebanyak 10 – 12 kali dalam 24 jam.
- Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali selesai menyusui.
- Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI, setiap kali bayi mulai menyusu.
- Berat badan bayi bertambah secara memuaskan sesuai dengan umur. Pada umur 1 tahun tercapai 3x BBL
- Jika ASI cukup, setelah menyusu bayi akan tertidur/tenang selama 3 – 4 jam
Bidan Ewhy
Selasa, 13 Juni 2017
TANDA BAYI CUKUP ASI
Untuk mengetahui banyaknya produksi ASI, beberapa
kriteria yang dapat dipakai sebagai patokan untuk
mengetahui jumlah ASI cukup atau tidak adalah:
Senin, 08 Agustus 2016
Berdasarkan waktu produksinya ASI
dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Kolostrum
Kolostrum diproduksi pada beberapa hari pertama setelah
bayi dilahirkan. Kolostrum mengandung banyak protein dan antibody wujudnya
sangat kental dan jumlahnya sangat sedikit. Pada masa awal menyusui, kolostrum
yang keluar mungkin hanya sesendok teh. Meskipun sedikit, kolostrum mampu
melapisi usus bayi dan melindunginya dari bakteri, serta sanggup mencukupi
nutrisi bayi pada hari pertama kelahirannya. Selanjutnya produksi kolostrum
berkurang saat air susu keluar pada hari ketiga sampai kelima.
b. Foremilk
Air susu yang keluar pertama kali disebut susu awal. Air
susu ini hanya mengandung sekitar 1-2 % lemak dan terlihat encer, serta
tersimpan dalam saluran penyimpanan. Air susu tersebut sangat banyak dan
membantu menghilangkan rasa haus pada bayi.
c. Hindmilk
Hindmilk keluar setelah foremilk habis, yakni saat
menyusui hampir selesai. Hindmilk sangat kaya, kental, dan penuh lemak
bervitamin. Air susu ini memberikan sebagian besar energi yang dibutuhkan oleh
bayi.
Kamis, 04 Agustus 2016
ASInvestASI
Rabu, 03 Agustus 2016
Perkembangan cakupan pemberian ASI Ekslusif di
Indonesia masih rendah dan menunjukkan perkembangan yang sangat lambat. Mengacu
pada target program Kementerian Kesehatan pada tahun 2014
sebesar 80%, maka secara nasional cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 52,3%
belum mencapai target. Menurut provinsi, hanya terdapat satu provinsi yang
berhasil mencapai target yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 84,7%.
Provinsi Jawa Barat, Papua Barat, dan Sumatera Utara merupakan tiga provinsi
dengan capaian terendah. Di Propinsi Sulawesi barat sendiri capaian
pemberian ASI Ekslusif sebesar 65,0% (Kementerian Kesehatan 2014).
Langganan:
Postingan (Atom)